BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sebelum tahun 1967 masalah kependudukan belum mendapat perhatian yang
sewajarnya dari pemerintah karena menganut paham bahwa jumlah penduduk yang
besar merupakan potensi yang besar untuk menggali dan mengolah sumber kekayaan
alam Indonesia
Paradigma baru program KB Nasional telah dirubah visinya dari mewujudkan
norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) menjadi keluarga berkualitas
tahun 2010. Yaitu keluarga yang sejahtera, sehat, maju madiri, memiliki jumlah
anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
Misi program KB sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak
reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga
1.2 Tujuan
- Dapat
mengetahui tentang pengertian kontrasepsi metode suhu basal khususnya bagi
pembuat dan umumnya bagi pembaca
- Mengetahui
keuntungan dari metode suhu basal
- Dapat
mengetahui cara kerja dari metode suhu basal
- Mengetahui
tentang penggunaan pemasangan metode suhu basal
- Dan mengetahui
kapan waktu mulai menggunakan metode suhu basal
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Suhu basal yaitu suhu yang diukur diwaktu pagi. Segera sesudah bangun tidur
dan sebelum melakukan aktivitas apa-apa.
Cara ini merupakan cara aman dengan suhu basal badan, menjelang ovulasi
suhu basal badan akan turun kurang lebih 24 jam sesudah ovulasi suhu basal
badan akan naik lagi sampai lebih tinggi dari suhu sebelum ovulasi. Fenomena
ini dapat digunakan untuk menentukan saat ovulasi
Dengan kurva basal dapat ditentukan :
- Apakah siklus
ovulatoar
- Pada hari
keberapa terjadi ovulasi
- Hari-hari mana
yang subur dan tidak subur
- Apakah
terjadi kehamilan
Penggunaan
suhu basal badan adan menentukan masa aman seperti meninggikan daya guna pantang
berkala. Cuma beberapa keadaan seprti infeksi, ketegangan dan waktu tidur tidak
teratur dapat pula meninggikan sampai terlihat suhu tetap tinggi 3 pagi
berturut-turut
Panjang
siklus haid yang teratur ialah 28-30 hari, dengan mengenal tanda-tanda premenstrual,
maka saat ovulasi dapat diperkirakan
2.2 Profil
Ibu harus belajar mengetahui kapan masa suburnya berlangsung
Efektif bila dipakai dengan tertib
Tidak ada efek samping
Pasangan dengan sukarela menghindari senggama pada masa subur ibu (ketika
ibu tersebut dapat menjadi hamil), atau senggama pada masa subur untuk mencapai
kehamilan. Metode keluarga berencana alamiah berdasarkan kesadaran penuh dari
siklus reproduksi ibu tersebut
2.3 Cara Kerja
Metode Suhu Basal
Metode lender serviks atau lebih dikenal sebagai metode Ovulasi Billings /
MOB atau metode dua hari mukosa serviks dan metode simtomtermal adalah yang
paling berkala efektif
Cara yang kurang efektif misalnya system kalender atau pantang berkala dan
metode suhu basal yang sudah tidak diajarkan lagi oleh pengajar KB4. Hal ini
disebabkan oleh kegagalan yang cukup tinggi (>20%) dan waktu pantang yang
lebih lama. Cara lain yang lebih efektif dan masa pantang lebih singkat
Mekanisme
Kerja
Untuk Kontrasepsi
Senggama
dihindari pada masa subur yaitu pada fase siklus menstruasi dimasa kemungkinan
terjadi konsepsi / kehamilan
Untuk konsepsi / mencapai kehamilan
Senggama
direncanakan pada masa subur yaitu dekat dengan pertengahan siklus (biasanya pada
hari ke 10-15), atau terdapat tanda-tanda adanya kesuburan, ketika kemungkinan
besar terjadinya kontrasepsi
2.4 Keuntungan
Kontrasepsi dan Non-Kontrasepsi
Kontrasepsi
Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan
Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
Tidak ada efek samping sistemik
Murah atau tanpa biaya
Non-Kontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
Menambah pengetahuan tentang system reproduksi oleh suami dan istri
Memungkinkan mengeratkan relasi / hubungan melalui peningkatan komunikasi
antara suami istri / pasangan
2.5 Keterbatasan
Sebagai kontraseptif sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama pemakaian). Catatan untuk metode ovulasi billings bila aturan ditaati
kegagalan 0% (kegagalam metode / method Failure dan 0,3% kegagalan pemakai /
user’s failure, yaitu pasangan dengan sengaja atau tanpa sengaja melanggar
aturan untuk mencegah kehamilan)
Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti
instruksi
Pelatih dan guru KBA harus mampu membantu ibu mengenali masa suburnya,
memotivasi pasangan untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan
menyediakan alat bantu jika diperlukan ; misalnya buku catatan khusus,
thermometer (oral atau suhu basal)
Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan
Perlu pencatatan setiap hari
Infeksi vagina membuat lender serviks sulit dinilai
Termometer basal diperlukan untuk metode tertentu
Tidak terlindung dari IMS termasuk HBV (Virus Hepatitis B) dan HIV/AIDS
2.6 Waktu Mulai
Pakai Aturan Perubahan Suhu
1.
Ukur suhu ibu
pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangkit dari tempat tidur) dan
catat suhu ibu pada kartu yang disediakan oleh instruktur KBA ibu
2.
Pakai catatan
suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid ibu untuk
menentukan suhu tertinggi dari suhu yang normal, rendah (misalnya catatan suhu
harian pada pola tertentu tanpa suatu kondisi yang luar biasa). Abaikan setiap
suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
3.
Tarik garis
pada 0,05-0,1oC diatas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut ini
dinamakan garis pelindung (coverline) atau garis suhu
4.
Masa tak
subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut-turut suhu berada diatas
garis pelindung tersebut (aturan perubahan suhu)
![]() |
Contoh kode
yang dipakai untuk mencatat kesuburan :
- Pakai
tanda * atau merah untuk menendakan perdarahan
- Pakai
huruf K atau hijau untuk menandakan perasaan kering
- Gambar
suatu tanda (L) atau biarkan kosong untuk memperlihatkan lender subur yang
basah, jernih, licin dan mulur
- Pakai
huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental,
keruh dan lengket
- Ibu
dapat mengenali masa subur ibu dengan mengukur suhu badan secara teliti dengan
thermometer khusus yang bias mencatat perubahan suhu sampai 0,1oC
untuk mendeteksi, bahkan suatu perubahan kecil suhu tubuh anda
Untuk Kontrasepsi / Menghindari
Kehamilan
- Lendir
mungkin berubah pada hari yang sama, periksa lendir setiap kali kebelakang dan
sebelum tidur, kecuali ada perasaan sangat basah waktu siang. Setiap malam
sebelum tidur, tentukan tingkat yang paling subur (lihat kode diatas) dan beri
tanda pada catatan ibu pada kode yang sesuai
- Pantang
senggama untuk paling sedikit suatu siklus sehingga ibu akan kenali hari-hari
lendir, mengenali pola kesuburan dan pola dasar ketidak suburan ibu dengan
bimbingan pelatih ? guru KBA
- Hindari
senggama pada waktu haid, hari-hari ini tidak aman, pada siklus pendek ovulasi
dapat terjadi pada hari-hari haid
- Pada
hari kering setelah haid, aman untuk bersenggama selang satu malam (aturan
selang-seling). Ini akan menghindari ibu bingung dengan cairan sperma dan
lendir
- Segera
setelah ada lendir jenis apa juga atau perasaan basah muncul, hindari senggama
atau kontak seksual. Hari-hari lendir, terutama Hari-hari lendir subur, adalah
tak aman (aturan awal jika hari basah, ibu akan memperoleh bayi)
- Tandai
hari terakhir dengan lendir jernih, licin dan mulur dengan tanda X. Ini adalah
hari puncak ; ini adalah hari ovulasi dan adalah hari paling subur
- Setelah
hari puncak, hindari senggama untuk 3 hari berikut siang dan malam. Hari-hari
ini adalah tidak aman (aturan puncak). Mulai dari pagi hari ke empat setelah
kering, ini adalah hari-hari aman untuk bersenggama sampai hari haid berikutnya
bila ingin menghindari kehamilan
- Pada
siklus yang tidak teratur seperti pasca persalinan atau pramenopause maka perlu
memperhatikan (pola dasar ketidak suburan) dimana ada waktu 1-2 hari subur yang
menyeling diantara hari-hari tak subur. Ibu harus mengamati perubahan ini dan
bila PDTS sudah pulih kembali dan berlangsung minimal 3 hari berturut-turut
tanpa perubahan maka senggama boleh dilakukan (aturan sabar menunggu)
- Pantang
senggama mulai dari awal haid sampai sore hari ketiga berturut-turut. Setelah
suhu berada diatas garis pelindung (cover line). Masa pantang pada aturan
perubahan suhu lebih panjang pemakaian MOB
Untuk Konsepsi Mencapai Kehamilan
- Untuk
bersenggama pada setiap siklus pada hari-hari terdapat lendir yang terasa
mulur, basah dan licin
Catatan :
- Jika
salah satu dari 3 suhu dibawah garis perlindungan (cover line) selam
perhitungan 3 hari berturut-turut suhu tercatat diatas garis pelindung sebelum
memulai senggama
- Ketika
mulai masa tak subur, tidak perlu untuk mencatat suhu basal ibu. Ibu dapat
berhenti mencatat sampai haid berikut mulai dan bersenggama sampai hari pertama
haid berikutnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suhu basal yaitu suhu yang diukur di waktu pagi segera sesudah bangun tidur
dan sebelum melakukan aktivitas apa-apa
Cara ini merupakan cara masa aman. Menjelang ovulasi suhu basal badan akan
turun kurang lebih 24 jam sesudah ovulasi suhu basal badan akan naik lagi
sampai lebih tinggi daripada suhu sebelum ovulasi. Fenomena ini dapat digunakan
untuk menentukan saat ovulasi
Gambar metode suhu basal berbentuk kurva. Suhu basal dapat ditentukan
1. Apakah siklus ovulasi
2. Pada hari ke berpa terjadi ovulasi
3. Hari-hari yang subur dan tidak subur
4. Apakah terjadi kehamilan
Metode ini dilakukan setiap hari sehabis siklus haid. Sampai 1 bulan penuh
hingga dating siklus haid.
Kebanyakan yang menggunakan metode suhu basal gagal dikarenakan metode ini
alamiah dengan cara mengurangi sperma masuh sehingga tidak terjadi pembuahan
karena senggama yang terputus-putus
3.2 Saran
- Metode
ini jarng berhasil untuk menghindari kehamilan dan gunkanlah alat kontrasepsi
yang sesuai dengan kebutuhan seseorang dengan cara konsultasi terlebih dahulu
- Apabila
menggunakan metode ini harus membicarakan terlebih dahulu dengan pasangannya
·
HOME
·
BERITA
·
INGIN ANAK
·
KELUARGA
·
KONTRASEPSI
·
REPRODUKSI
|
Identifikasi Masa Subur dengan Pengamatan Lendir Serviks
Metode identifikasi masa
subur dengan pengamatan lendir serviks juga disebut metode Billings,
sesuai dengan nama orang yang pertama kali mengenalkannya yaitu pasangan dr
Evelyn dan John Billings. Metode ini akurat bila digunakan sendirian,
namun bila dikombinasikan dengan metode lain (misalnya pengamatan serviks)
dapat lebih akurat lagi.
Billings membedakan tahap-tahap
perubahan konsistensi lendir sebagai berikut:
- Tahap 1 : segera setelah menstruasi, vagina kering karena tingkat estrogen yang rendah.
- Tahap 2 : sebelum ovulasi, lendir semakin banyak dan kental
- Tahap 3 : selama ovulasi, vagina paling basah. Lendir serviks kental, cerah dan Anda mungkin dapat membuat benang 1-3 cm dari lendir di antara dua jari Anda. Fase ini berlangsung 2-3 hari dan merupakan masa paling subur.
- Tahap 4 : setelah ovulasi, jumlah lendir berkurang
- Tahap 5 : sebelum perdarahan berikutnya, vagina akan kering lagi. Lendir akan lebih encer, seperti air.
Masa subur berakhir
pada pagi hari keempat setelah hari puncak, yaitu hari di mana lendir memiliki
kualitas terbaik. Pada sekitar 7% dari siklus, dua atau lebih hari puncak
dapat diamati. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk tetap memantau
setiap hari dari hari puncak sampai 4-7 hari sesudahnya.
Cara terbaik untuk memeriksa
konsistensi lendir adalah di malam hari. Jangan melakukannya setelah
hubungan seksual, karena sperma dan pelumas vagina mempengaruhi konsistensi
lendir. Infeksi bakteri juga
dapat mengubah konsistensi lendir sehingga menyulitkan interpretasi. Bila Anda
mengalami keputihan atau infeksi bakteri, gunakan metode lain
untuk melengkapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar